BeDA Quail

Salah satu bisnis unit yang dimiliki BeDA Rumah Ternak adalah peternakan burung puyuh. Awal cerita bagaimana bisa terjun di dunia ini adalah karena support yang dilakukan saat istri (drh Arimbi) masih bekerja di PT Sierad Produce, Tbk  (sekarang bernama : Sreeya). Karena tergabung dalam perusahaan yang mendistribusikan pakan ternak, maka aktifitas yang dilakukan adalah pemasaran terhadap pakan ternak ayam petelor, pedaging dan juga burung puyuh. Dari aktifitas ini, kegiatan seminar dan pendampingan terhadap para peternak puyuh di area Jawa Tengah menjadi agenda rutin sehingga terbangun relasi yang baik baik diantara distributor dan kelompok ternak serta rantai pemasaran bibit, telor puyuh dan lainnya.

Semua dimulai dari sindiran sekaligus ajakan dari distributor pakan puyuh yang mengatakan “Ayo bu Dokter, jangan cuma mengajari teori saja, coba dipraktekkan he he he…”. Waktu itu istri pulang ke rumah dan bercerita tentang “tantangan” itu dan saya langsung menyambutnya dengan “AYO, kenapa tidak…relasi sudah cukup banyak, teori sudah lebih dari cukup, pemasaran sudah ada kenalan khan sudah cukup untuk memulai usaha buat bekal hari tua”.

Setelah keputusan akhirnya kami ambil, kami seperti ditunjukkan jalannya oleh Tuhan. Kami yang saat itu tidak ada lahan, berusaha mencari lokasi yang bisa disewakan untuk peternakan kami dan langsung dapat dalam beberapa hari saja. Kemudiaan kami mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk kandang, tempat minum, pekerja, dan juga memesan bibit puyuh petelor di pembibitan lokal. Semua terjadi dalam waktu relatif cepat karena kami fokus dan bersemangat untuk memulainya.

Singkat cerita, kami mengawali usaha ini tahun 2012 dengan populasi awal 2000 ekor. Kemudian kami mengakuisisi peternakan yang ada di dekat lokasi kami 2 tahun kemudian, sehingga populasi menjadi sekitar 5000 ekor. Kendala mulai muncul mengingat pegawai kami tidak mampu untuk menghandle 2 lokasi dengan maksimal sehingga seiring dengan kontrakan yang habis pada lokasi pertama, kami kemudian fokus di lokasi baru dengan memaksimalkan kapasitas sampai 4000 ekor. Walaupun total populasi turun pada tahun 2014, tetapi hasilnya cukup berimbang karena kami fokus di 1 lokasi, per 1000 ekor burung puyuh kami memiliki potensi penghasilan kotor sekitar Rp 2.000.000-an (dua jutaan rupiah) setiap bulan, sehingga total kami mendapatkan pemasukan minimal 8 juta rupiah. Angka yang lumayan untuk skala peternakan kecil kami dan yang pasti, kami bisa membuka lapangan kerja dan membantu karyawan kami untuk tetap produktif dan berkarya.

Tahun 2018, di saat bisnis ini terlihat sudah mapan kami kemudian menyewa lahan kosong dan membangun sendiri lokasi peternakan puyuh yang baru, kapasitas maksimalnya bisa menampung sekitar 5000 ekor. Kami akhirnya memiliki 2 lokasi peternakan puyuh dengan mempekerjakan 2 orang berbeda. Hampir 3 tahun berjalan, wabah AI / flu burung melanda dan membuat banyak peternakan puyuh gulung tikar karena habis. Bagaimana dengan kandang kami? Yaaah…lokasi baru inipun akhirnya juga terpapar walaupun biosekuriti sudah dijalankan karena tingginya challenge di lapangan. Dari 2000 ekor populasi umur puyuh muda saat itu, hanya tersisa 500an ekor. Akhirnya puyuh kelompok umur yang lain juga cukup beresiko terpapar, sehingga saya memutuskan untuk sekalian dijual karena ternak saat itu belum mendapatkan vaksin AI. Tidak selesai disitu, COVID-19 yang kemudian merebak menambah nestapa para pelaku usaha tanpa terkecuali karena upaya lockdown yang dilakukan dimana-mana. Untuk produksi telor puyuh, saya semuanya tergantung pasar jakarta, sehingga saat itu menjadi cukup sulit untuk bertahan setelah biaya pakan ikut melonjak tinggi.   

Bagaimana analisa usaha peternakan puyuh yang kami jalankan saat ini? Berikut kami sampaikan sharing pengalaman yang sudah kami alami selama 9 tahun kami menggeluti usaha peternakan puyuh petelor ini, semoga bisa menjadi referensi bagi Anda yang mungkin masih bingung untuk memulai usaha :

Lokasi kandang. Hal yang menarik dari memulai usaha peternakan puyuh adalah kita tidak memerlukan lokasi yang luas, sehingga jika kita tidak memiliki lahan sendiri kita masih bisa mengusahakan dengan sewa rumah/pekarangan yang relatif terjangkau. Pastikan lokasi yang kita pilih ini dekat dengan sumber air bersih, sirkulasi udara bagus dan dapat dijangkau transportasi, jauh dari keramaian serta nyaman untuk ternak kita nantinya. Hal ini cukup penting untuk memaksimalkan produktifitas ternak puyuh yang kita pelihara karena sumber air, udara yang bersih dan jauh dari keramaian akan membuat ternak kita aman dan nyaman serta tidak stress.

Terkait kandang pemeliharaan, jika kita sementara hanya fokus di budidaya puyuh petelor, maka kita tinggal mempersiapkan kandang dewasa saja (jika kita membeli bibit yang sudah berusia 3 mingguan / siap telor), tetapi jika anda membeli bibit dibawah 7 hari maka anda memerlukan kandang box DOQ (Day Old Quail) yang dilengkapi dengan lampu sebagai pemanas sampai usia 3 mingguan.

Ukuran kandang yang umumnya dipakai peternak adalah 100 x 60 x 30 cm, ini bisa menampung sekitar 25 – 30 ekor. Kandang diletakkan bertingkat 5 susun sehingga dalam 1 set kandang akan mampu menampung 125 – 150 ekor burung puyuh. Harga 1 set kandang puyuh berbahan kayu saat ini bervariasi tergantung kualitas bahannya. Untuk kualitas yang baik 1 set kandang berada pada kisaran harga Rp 650,000 – 750,000 sehingga untuk kapasitas 1000 ekor anda membutuhkan 8 set kandang atau sekitar Rp 5,600,000 (lima juta enam ratus ribu rupiah) dan luas lahan yang tidak lebih dari 50m2 karena kita juga harus sediakan tempat untuk menampung pakan dan lemari telor. Jika anda merencanakan untuk sewa lokasi, sebaiknya juga disesuaikan dengan populasinya agar perhitungan bisnisnya masih bisa mengcover biaya ini.

2 set kandang puyuh dengan setelan tempat minum galon 3 literan diantara kandang.

Bibit puyuh petelor. Setelah persiapan kandang selesai, maka kita bisa mulai memasukkan bibit puyuh ke lokasi. Pastikan anda memiliki rekanan yang menyediakan bibit puyuh terbaik dan mempunyai reputasi yang baik juga di kalangan peternak. Sekali lagi, kita bisa memilih membeli bibit umur 1 hari, 7 hari dan 21 hari atau siap bertelor sekalian untuk memangkas waktu tunggu produksi dan menyesuaikan ketersediaan kandang dilokasi peternakan kita. Ciri-ciri bibit yang baik andalah aktif dan lincah, bentuknya simetris dan beratnya seragam, warna bulu cerah dan tidak kusam. Karena kita berorientasi ke produksi telor pastikan kita hanya membeli puyuh betina saja, walaupun terkadang kita masih ada terselip 1-2 ekor pejantan kalau kita membeli bibit di bawah 7 hari.

Untuk membedakan bibit jantan dan betina, kita bisa mengamati dari warna bulu, postur tubuh, suara. Puyuh betina umumnya memiliki warna coklat muda sampai ke bagian dada, sedangkan jantan cinderung berwarna lebih gelap. Postur tubuh betina biasanya lebih besar dan jika kita meraba bagian kloaka tidak terdapat benjolan, hal yang lain adalah jantan akan “berkokok” sehingga kita bisa lebih mudah mencari sumber suaranya baru kemudian mencari dengan melihat fisiknya.

Dalam proses pemeliharaan ternak, kita juga harus memperhatikan kesehatan ternak kita. Penyakit yang biasanya menyerang adalah NewCastle disease (ND) atau yang biasa dikenal dengan tetelo, Korisa, dan Avian Influenza (AI). Idealnya kita harus melakukan vaksinasi terhadap penyakit-penyakit ini agar terhindar dari outbreak penyakit yang berpotensi menghancurkan usaha kita, namun demikian tidak semua peternak melakukan hal ini. Vaksin ND menurut saya adalah wajib karena penyakit ini sudah endemis di Indonesia, apalagi jika peternakan anda berada dekat dengan lokasi peternakan unggas lainnya seperti ayam (karena broiler dan layer farm biasanya sudah melakukan program vaksinasi komplit). Semua kembali ke tantangan di lokasi kandang anda, jadi pastikan anda memiliki informasi yang cukup tentang sejarah kasus yang pernah terjadi di wilayah itu sehingga kita bisa melakukan antisipasi dengan baik, entah dengan program vaksin ataupun biosekuriti. Vaksinasi ND live bisa dilakukan setiap bulan, sedangkan AI dan korisa cukup 1-2x saja sesuai tantangan dilapangan.

Puyuh akan mulai bertelor sekitar umur 45 hari dan mencapai puncak produksi sekitar umur 60 hari. Idealnya 1000 ekor puyuh bisa menghasilkan telor 800 – 900 butir / hari saat kondisi puncak produksi yang baik dan aman dari penyakit. Jika harga jual telor berada pada kisaran Rp 240 / butir maka kita berpotensi mendapatkan telor sekitar 6000 butir / minggu atau sekitar Rp 1,440,000 (anggap 1,5 juta / minggu dari penjualan telor). Masa produksi telor adalah sekitar 12 – 18 bulan, tergantung kualitas bibit dan manajemen pemeliharaan yang kita lakukan dikandang. Kita mungkin juga harus berinvestasi untuk pengadaan lemari telor karena biasanya hama tikus menjadi gangguan yang paling nyata di peternakan, termasuk puyuh karena dia akan memakan telor-telor yang dihasilkan ternak kita, mencemari pakan dan membuat puyuh menjadi stress dan produksi tidak optimal. Baca juga : Cara Pengendalian Hama Tikus.

Pastikan anda sudah memiliki beberapa link pemasaran telor agar tidak terjadi kendala dalam menjual telor yang anda produksi, karena kita juga harus mengantisipasi saat pasar sedang lesu atau ramai agar telor tetap bisa terserap pasar. Jika anda tergabung dalam komunitas peternak puyuh tentunya hal ini tidak akan menjadi halangan yang besar, karena pasar lokal maupun jakarta masih cukup luas dan menjanjikan.

Idealnya, untuk menghindari kondisi fluktuasi harga telor dipasaran sebaiknya kita memiliki puyuh dengan variasi umur produksi yang berbeda (bisa 2-6 umur berbeda tergantung kapasitas kandang). Hal ini bertujuan untuk subsidi silang saat kondisi harga mungkin tidak baik karena supplai telor yang melimpah. Disaat kondisi berat, kita bisa menghitung kembali produktifitas ternak kita. Jika sudah tidak masuk hitungan biayanya, maka kita melakukan afkir terhadap ternak yang sudah tua sehingga beban biaya bisa ditekan.

Pakan, Vitamin dan Antibiotik. Biaya terbesar dari usaha peternakan adalah pakan, karena ini munyumbang sekitar 70 – 80% biaya produksi. Oleh karena itu, pastikan kita memilih bahan pakan terbaik yang terpercaya, jangan asal murah tetapi produksi telornya tidak maksimal. Jika kapasitas kita masih sedikit, mungkin penggunaan pakan dari pabrikan bisa dipertimbangkan untuk memaksimalkan efektifitas kerja di kandang, tetapi jika kita memiliki populasi yang cukup besar dan kita mampu untuk membuat formulasi pakan sendiri maka anda bisa membuat sendiri dengan menyesuaikan kandungan nutrisi yang diperlukan puyuh kita.

Secara umum puyuh mengkonsumsi pakan sekitar 20 – 22 gram / ekor / hari, sehingga untuk kapasitas 1000 ekor kita membutuhkan pakan 21 kg / hari atau 147 kg / minggu (3 sak pakan pabrikan @ 50 kg). Harga pakan puyuh saat artikel ini dibuat berkisar antara Rp 330,000 – 375,000 / sak, anda tinggal memilih pabrikan mana yang pas dengan budget dikantong. Pemberian antibiotik biasanya diberikan jika ada gangguan penyakit, atau satu minggu sebelum program vaksinasi ND, sedangkan vitamin bisa bisa berikan sesuai kebutuhan.

Melihat perhitungan kasar ini, maka jika puyuh 1000 ekor kita peliharan sendiri makan dalam seminggu kita bisa memperoleh keuntungan sekitar Rp 500,000 (lima ratus ribu rupiah), yaitu dari biaya pakan sekitar Rp 1,000,000 dikurangi hasil telor Rp 1,500,000. Menarik bukan ?? Untuk kapasitas 1000 ekor, pekerjaan ini bisa menjadi “sambilan” sebelum aktifitas pekerjaan rutin kita karena hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 2 jam / hari. Jika kita sudah menggunakan sistem pemberian air minumnya otomatis, maka kita hanya mengalokasikan waktu untuk memberikan pakan dan mengambil telor saja.

Jika anda sudah memiliki planning untuk mengembangkan usaha puyuh dalam skala yang lebih besar, tentunya anda harus mempersiapkan sumber daya manusia yang terbaik, sarana prasana kandang, manajemen pemeliharaan, serta biosekuriti untuk membantu dalam pengelolaannya sehingga biaya pegawai dan lainnya bisa ditutup dengan performance produksi yang maksimal.

Lemari telor untuk mengamankan dari tikus

Biosekuriti. Walaupun peternakan kita mungkin masih berskala kecil, biosekuriti tetap menjadi bagian terpenting dalam beternak puyuh. Pastikan kita selalu menjaga kebersihan lingkungan kandang agar produksi tidak terganggu oleh penyakit. Kotoran sebaiknya dibersihkan setiap 2 – 3 hari untuk menjaga level amoniak rendah dan lalat tidak menghampiri lokasi kandang kita.

Lakukan penyemprotan desinfektan secara berkala untuk mengurangi resiko terpapar penyakit. Pastikan juga hanya orang tertentu saja yang bisa mengakses ke dalam kandang untuk menghidari resiko stress terhadap burung karena orang asing, atau siapkan celupan desinfektan untuk setiap orang yang mau masuk lokasi kandang kita. Untuk menjaga lingkungan tetap nyaman buat ternak kita, sebaiknya juga berikan penerangan saat malam hari agar puyuh tetap bisa mengkonsumsi pakan dan menghindari kondisi kelembaban yang terlalu tinggi. Baca juga : Biosekuriti di era New Normal.

Akhir kata, usaha peternakan puyuh saat ini menjadi pilihan yang baik jika kita ingin memiliki usaha sampingan ataupun pokok karena masih menjanjikan peluang profit yang baik. Keberhasilan dalam beternak sangat tergantung pada kesungguhan anda dalam berusaha dan juga faktor lainnya seperti lokasi, manajemen pemeliharaan, biosekuriti, bibit, sumber daya manusia (SDM) dan lain-lain. Pastikan anda sudah menguasai teori dan tantangan lapangannya sehingga anda bisa mempersiapkan strategi yang tepat agar produksi yang diharapkan bisa tercapai. Terakhir tentunya masalah pemasaran, pastikan anda sudah memiliki link untuk menjual telor yang diproduksi peternakan anda.

Jika anda ingin berkonsultasi mengenai usaha peternakan puyuh ini atau ingin menjadi reseller telor puyuh, silahkan anda bisa menghubungi kami DISINI. Kami akan dengan senang hati membantu anda. JIka anda masih awam dan ingin memulai usaha beternak puyuh, kami juga bisa membantu anda dalam mempersiapkan sarana prasarananya seperti pengadaan kandang, pakan, obat-obatan, vaksin, desinfektan, probiotik, herbal, premix, bibit DOQ dan lain-lain. Anda juga bisa mengunjungi toko online kami untuk melihat produk-produk peternakan yang mungkin anda butuhkan.

Semoga sharing dari pengalaman langsung dari kami ini bisa memberikan gambaran dan referensi buat anda yang ingin memulai usaha peternakan puyuh. Silahkan kunjungi juga channel youtube kami untuk melihat juga VIDEO tentang aktifitas beternak puyuh kami.

Terima kasih.

Semoga bermanfaat.

 

error: Content is protected !!