Apakah kematian anak babi ikut induk di peternakan anda cukup tinggi? Mungkin salah satu penyebabnya adalah managemen kolostrum yang kurang tepat sehingga membahayakan kelangsungan hidup dan kesehatan anak babi. Atau jika ada lebih sering membeli sapihan dan bermasalah, kita juga perlu curiga jika anak babi saat di peternakan asal tidak mendapatkan kolostrum yang cukup.
Saat anak babi dilahirkan, mereka memasuki babak baru kehidupan yang berbahaya karena banyak tantangan yang bisa berakibat fatal. Cadangan energi relatif kecil sehingga anak babi harus segera mendapatkan makanan karena tubuh kehilangan panas dengan cepat. Jika anak babi tidak mendapatkan kolostrum, suhu tubuh akan segera turun dan membuat pergerakan menjadi lamban dan tidak mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Pada induk yang jumlah anaknya banyak, setiap induvidu anak babi harus bersaing untuk mendapatkan ambing induk babi. Kondisi ini juga sangat beresiko jika peternak tidak melakukan intervensi.
Kondisi lain yang juga berbahaya adalah, jika anak babi dilahirkan tanpa adanya kekebalan yang cukup sehingga menjadi rentan terhadap berbagai virus, bakteri, dan parasit. Status kesehatan induk babi disini memegang peran yang sangat penting, sehingga peternak juga harus memperhatikan nutrisi dan program vaksinasi yang tepat. Jadi, cara sederhana dan alami bagi anak babi untuk mengatasi bahaya pada masa neonatal adalah kolostrum, ‘air susu pertama’ yang kaya akan energi dan antibodi dari induk sebagai imunitas pasif.
Apakah anak babi lahir tanpa kekebalan? Jawabanya adalah TIDAK. Kita perlu memahami lebih banyak tentang sistem kekebalan tubuh, yangmana sistem imun dibagi menjadi tiga subsistem, yaitu imunitas bawaan (innate imunity), imunitas non-spesifik, dan imunitas spesifik.
Imunitas bawaan.
Tidak sepenuhnya benar bahwa anak babi dilahirkan tanpa pertahanan sama sekali. Kulit adalah pertahanan yang mampu menghalangi patogen menyerang jaringan di bawahnya, mukosa menghasilkan lendir yang untuk menangkap bakteri, silia di trakea membersihkan/menyaring saluran udara dari kotoran dan mikroorganisme, dan pH asam di lambung juga berfungsi sebagai penghalang. Secara keseluruhan, seluruh mekanisme perlindungan ini disebut ‘imunitas bawaan’.
Kekebalan non spesifik
Sistem kekebalan tubuh yang tepat memiliki jaringan yang dapat melawan dan menonaktifkan mekanisme keganasan patogen yang menyerang. Makrofag dapat melahap partikel yang dianggap asing dan mencurigakan. Terdapat imunoglobulin (IgG dan IgA) yang menempel pada patogen yang masuk ke tubuh, kemudian ia akan memberi sinyal pada makrofag bahwa ada benda asing menyerang. Proses ini disebut aglutinasi, dimana imunoglobulin ini menggumpal di sekitar patogen dan menonaktifkannya.
Imunitas spesifik
Ternak pada umumnya telah mengembangkan mekanisme pertahanan yang sangat rumit untuk mengenali dan menghancurkan patogen yang menyerang. Limfosit adalah sel yang dapat mengenali patogen berbahaya dan menyebabkan patogen tersebut menghancurkan dirinya sendiri. Limfosit lain memanfaatkan kekuatan sistem kekebalan tubuh dan mengarahkannya sel T untuk dihancurkanm, sedangkan sel B akan menghasilkan antibodi yang nantinya akan mengenali protein spesifik (antigen) di dinding sel patogen. Terbentuknya sel memori ini akan membantu sistem kekebalan dalam bereaksi ketika patogen yang sama datang menyerang lagi.
Jadi, imunitas spesifik bisa bekerja setelah terjadi paparan patogen tertentu atau pemberian vaksinansi sehingga tubuh akhirnya mengenalinya sehingga ketika suatu saat patogen itu datang lagi tubuh bisa langsung dengan cepat bereaksi untuk melawan karena sudah terbentuk antibodi yang siap melawan.
Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa anak babi di masa laktasi ikut induk masih rawan kematian jika sudah ada kekebalan di dalam tubuhnya? Anak babi yang dilahirkan dari induk yang sehat, setelah mendapatkan kolostrum akan memiliki yang namanya pasif imunity untuk bertahan dari serangan patogen penyebab penyakit. Jika status kesehatan breeding anda tidak baik, maka imunitas dari induk mungkin tidak terbentuk dengan baik sehingga ketika tantangan datang, anak babi tidak cukup kuat untuk melawan dan akhirnya mati.
Nah, disinilah peran kolostrum. ‘Air susu pertama’ dari induk babi ini mengandung antibodi IgG dan IgM yang memungkinkan anak babi menangkis sebagian besar serangan sampai mereka mampu mengembangkan respon kekebalannya sendiri. Kolostrum mengandung antibodi yang dimiliki induk babi yang umumnya sudah “berpengalaman” melawan patogen baik secara alami ataupun intervensi dengan program vaksinasi sehingga antibodi ini spesifik terhadap patogen yang beredar di peternakan tersebut.
Jadi, mulai sekarang lakukan evaluasi terhadap status kesehatan farm anda, apa saja patogen yang bersirkulasi, untuk kemudian lakukan tindakan pencegahan dengan program vaksinasi dan biosekuriti yang baik, sesuai dengan kondisi di lapangan. Walaupun anak babi memiliki sistem kekebalan yang matang di dalam rahim, meraka tidak akan mampu menghasilkan antibodi terhadap patogen yang akan mereka hadapi di dunia luar diawal kehidupan mereka. Oleh karena itu, dengan mendapatkan antibodi spesifik dari induk, anak babi ini diberi kesempatan untuk bertahan hidup karena adanya kolostrum tidak hanya mengandung antibodi, tetapi juga sel kekebalan dan faktor lain yang penting untuk mekanisme pertahanan anak babi yang baru lahir.
Perlu diingat, plasenta babi desainnya berbeda. Pada primata dan hewan pengerat terdapat kontak signifikan antara jaringan induk dan janin sehingga terdapat lebih banyak transfer kekebalan pasif dari dalam rahim. Namun pada sapi, kuda, dan babi, plasentanya sangat efisien dan praktis sehingga tidak ada transfer kekebalan pasif sama sekali saat masih didalam rahim. Inilah alasan mengapa asupan kolostrum adalah persoalan hidup dan mati yang harus diperhatikan. Anak babi yang baru lahir yang tidak minum cukup kolostrum dengan alasan apapun, maka tidak akan mendapat manfaat dari antibodi induknya karena proses pasif imunity gagal. Baca juga : Kunci pemeliharaan anak babi
Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu kita ketahui terkait managemen kolostrum antara lain adalah :
Nutrisi dan Kesehatan Induk
Perawatan Pra-farrowing.
Pastikan induk babi menerima nutrisi dan air minum yang cukup pada minggu-minggu menjelang farrowing. Hal ini akan membantu mereka menghasilkan kolostrum berkualitas baik dalam jumlah yang cukup.
Program Vaksinasi
Vaksinasi induk babi dilakukan sesuai dengan rekomendasi dokter hewan. Hal ini memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka dan mentransfer antibodi ke anak babi melalui kolostrum.
Koleksi Kolostrum
Seleksi
Kumpulkan kolostrum dari induk babi sehat pada parity akhir (sudah melahirkan 3-5x) dengan ambing yang berkembang dengan baik daripada gilt/dara.
Waktu
Kumpulkan kolostrum 1-3 jam setelah masa farrowing dimulai, setelah anak babi menerima menyusu awal. Idealnya anak babi harus mendapatkan kolostrum dari induk aslinya, sehingga hal ini penting dilakukan jika jumlah anakan yang dilahirkan banyak atau puting susu tidak cukup.
Stimulasi
Pemberian oksitosin (di bawah bimbingan dokter hewan) mungkin perlu dilakukan untuk merangsang keluarnya air susu sehingga mudah dikoleksi.
Kebersihan
Jaga kebersihan selama pengumpulan untuk mencegah kontaminasi. Pastikan lingkungan kandang sudah disanitasi dan desinfeksi unutk meminimalkan kontaminasi.
Pemberian Kolostrum
Waktu
Anak babi perlu mengonsumsi kolostrum dalam 6 jam pertama setelah lahir, atau lebih idealnya dalam 2 jam pertama lebih baik karena semakin lama jeda waktunya, maka kualitas kolostrum mungkin berbeda signifikan atau hanya seperti air susu biasa saja.
Jumlah
Usahakan agar anak babi mengonsumsi setidaknya 150 ml kolostrum per kg berat badannya dalam waktu 16 jam setelah lahir. Pastikan semua anak babi mendapatkan jatah kolostrum yang memadai agar pasif imunity dari induk optimal melindungi anak babi dari penyakit.
Anak Babi Lemah
Untuk anak babi yang lemah atau kecil, langsung berikan kolostrum menggunakan wadah atau botol. Peternak harus memperhatikan lebih khusus agar anak babi yang kecil juga mendapatkan kolostrum yang cukup. Jangan biarkan mereka berkompetisi sendiri, karena sudah pasti akan kalah. Ini adalah salah satu alasan mengapa kematian anak babi selama ini cinderung terjadi pada anak babi yang berat badannya kecil, karena mereka kalah bersaing dengan teman-temannya dalam mendapatkan kolostrum induk.
Praktis di Lapangan.
Cross fostering
Jika anak babi yang dilahirkan cukup banyak, pertimbangkan untuk memindahkan beberapa anak babi ke induk babi lain yang memiliki anak lebih sedikit setelah mereka mendapatkan kolostrum dari induk aslinya. Pengasuhan silang ini umum dilakukan para peternak untuk memastikan anak babi mendapatkan kolostrum tambahan dan air susu yang cukup untuk proses pertumbuhannya.
Menyusui terpisah
Jika terdapat ukuran anak babi yang tidak rata, maka untuk anak babi berukuran besar bisa disisihkan terlebih dahulu dan mengutamakan anak babi yang kecil/lemah untuk menyusu induk pertama sehingga tidak kalah dalam berkompetisi dengan anak babi yang besar/kuat.
Bank Kolostrum
Di peternakan babi modern yang lebih besar, menyimpan kolostrum berkualitas tinggi dari induk babi yang sehat dapat menjadi cadangan bagi anak babi yang mengalami gangguan. Penyimpanan dan penanganan yang tepat sangat penting agar kualitas tetap baik.
Referensi :