5 Penyakit Penting pada Sapi Perah

5 Penyakit Penting pada Sapi Perah

Dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah, tentunya banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama penyakit. Pada peternakan skala industri, tindakan pencegahan atau pengendalian penyakit umumnya menyangkut beberapa hal, yaitu managemen pemeliharaan, medikasi dan vaksinasi dan biosekuriti.

Penyakit strategis pada peternakan sapi perah adalah penyakit yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian ternak, penurunan produksi susu, dan peningkatan biaya produksi.

Berikut adalah beberapa penyakit strategis pada peternakan sapi perah:

  • Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat menyebabkan demam, batuk, dan sekresi hidung. IBR dapat menyebabkan penurunan produksi susu, gangguan reproduksi, dan kematian.
    Image of Infeksi Bovine Rhinotracheitis (IBR) pada sapi perah
  • Bovine Viral Diarrhea (BVD) adalah penyakit pencernaan yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat menyebabkan diare, dehidrasi, dan kematian. BVD dapat menyebabkan penurunan produksi susu, gangguan reproduksi, dan kematian.
    Image of Bovine Viral Diarrhea (BVD) pada sapi perah
  • Mastitis adalah infeksi pada kelenjar susu. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Mastitis dapat menyebabkan penurunan produksi susu, kualitas susu yang buruk, dan kematian. Baca juga : Mastitis  pada  sapi
    Image of Mastitis pada sapi perah
  • Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini dapat menyebabkan demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Leptospirosis dapat menyebabkan kematian.
    Image of Leptospirosis pada sapi perah
  • Brucellosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini dapat menyebabkan abortus, infertilitas, dan kematian. Brucellosis dapat menular ke manusia (zoonosis).
    Image of Brucellosis pada sapi perah

Untuk mencegah penyebaran penyakit strategis, peternak perlu melakukan biosekuriti yang ketat. Biosekuriti adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mencegah masuknya penyakit ke dalam peternakan. Baca juga : Peternakan Sapi Perah di Indonesia.

Tindakan biosekuriti meliputi:

  • Isolasi ternak baru. Sapi baru harus dikarantina selama beberapa minggu sebelum dicampur dengan ternak yang ada.
  • Pemeriksaan kesehatan ternak. Ternak harus diperiksa secara rutin untuk mendeteksi penyakit.
  • Desinfeksi kandang dan peralatan. Kandang dan peralatan harus dibersihkan dan didesinfeksi secara teratur.
  • Pembersihan dan sanitasi diri. Tenaga kerja harus mencuci tangan dan menggunakan pakaian yang bersih setelah menangani ternak.

Dengan menerapkan biosekuriti yang ketat, peternak dapat membantu mencegah penyebaran penyakit strategis dan melindungi ternak dari kerugian.

Referensi :

  1. https://www.slideshare.net/Naipospos/permasalahan-penyakit-infectious-bovine-rhinotracheitis-ibr-pada-sapi-jakarta-10-september-2014
  2. https://www.researchgate.net/publication/339530763_Kajian_Epidemiologi_Infeksi_Bovine_Viral_Diarrhea_BVD_pada_Sapi_Perah_di_Kabupaten_Sleman_Yogyakarta
  3. https://unair.ac.id/mastitis-masih-menjadi-ancaman-sapi-perah-di-indonesia/
  4. https://gdm.id/penyakit-pada-sapi/
  5. https://diperpa.badungkab.go.id/artikel/18200-mengenal-dan-pencegahan-terhadap-brucellosis
error: Content is protected !!