Tahap perencanaan dan studi kelayakan ini adalah fondasi dari seluruh proyek peternakan babi modern Anda. Keberhasilan atau kegagalan bisnis di masa depan sangat bergantung pada seberapa matang perencanaan di tahap awal ini.
Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai tahapan ini, yaitu:
1. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi yang tepat adalah hal krusial. Lokasi harus memenuhi kriteria berikut:
a. Jauh dari Pemukiman Penduduk: Ini adalah faktor terpenting. Peternakan babi menghasilkan bau dan limbah yang dapat menimbulkan protes dari masyarakat sekitar. Pilih lokasi yang memiliki jarak minimal 500 meter hingga 1 km dari area residensial, sekolah, atau tempat ibadah untuk menghindari konflik sosial. Untuk skala yang lebih besar, biasanya pengusaha peternakan babi akan mencari lahan yang cukup luas dan relatif terpencil untuk kemudian mereka akan membangun di sebagian lahan kecil yang dimiliki tersebut. Hal ini untuk memastikan dalam jangka panjang tidak ada gangguan dari pertambahan populasi penduduk yang umumnya akan menggeser keberadaan kandang yang notabene sudah lebih dulu ada di lokasi tersebut.
b. Akses Infrastruktur: Pastikan lokasi memiliki akses jalan yang memadai. Jalan yang baik akan memudahkan pengiriman pakan dalam jumlah besar dan pengangkutan babi siap panen. Selain itu, sumber air bersih dan pasokan listrik yang stabil adalah kebutuhan mutlak untuk operasional kandang modern. Pengusaha peternakan babi umumnya akan memilih lahan yang masih “naive” untuk memastikan usaha yang dijalankan minim resiko penyakit karena dekat dengan populasi peternakan babi lainnya. Hal ini memiliki konsekwensi ada biaya tambahan untuk “membuka lahan baru” yang minim fasilitas. Walaupun demikian, hal ini biasanya bisa dikalkulasikan secara ekonomis karena umumnya lahan-lahan seperti ini harganya relatif murah, sehingga masih masuk secara hitungan bisnis.
c. Topografi dan Drainase: Pilih lahan yang tidak rawan banjir. Lahan dengan kemiringan (drainase) yang baik akan mempermudah aliran limbah cair ke instalasi pengolahan limbah (IPAL) dan mencegah genangan air di dalam atau sekitar kandang.
2. Perizinan dan Regulasi
Sebelum memulai pembangunan, Anda harus mengurus semua dokumen dan izin yang diperlukan. Langkah ini memastikan bahwa bisnis Anda legal dan tidak akan menghadapi masalah hukum di kemudian hari.
a. Survei dan Konsultasi: Kunjungi kantor dinas terkait, seperti Dinas Peternakan atau Dinas Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di daerah Anda. Tanyakan tentang semua persyaratan izin mendirikan bangunan (IMB) dan izin usaha peternakan. Selain itu, kita juga harus melihat tata ruang pemanfaatan lahan yang rencana akan kita pakai untuk lokasi peternakan, apakah sesuai atau tidak.
b. Studi Dampak Lingkungan (Amdal/UKL-UPL): Peternakan babi skala besar seringkali memerlukan studi Amdal atau setidaknya UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan). Ini adalah dokumen yang menunjukkan komitmen Anda dalam mengelola dampak lingkungan dari limbah peternakan.
3. Studi Keuangan
Studi keuangan adalah tahap untuk menghitung kelayakan bisnis secara angka. Tujuannya adalah untuk meminimalisir risiko kerugian.
a. Biaya Investasi Awal (CAPEX): Hitung semua biaya yang diperlukan untuk membangun peternakan dari nol. Ini mencakup:
* Pembelian atau sewa lahan.
* Biaya konstruksi kandang (struktur, atap, lantai).
* Pembelian peralatan kandang (tempat pakan otomatis, nipple drinker, kipas, cooling pad).
* Biaya instalasi sistem pengolahan limbah.
b. Biaya Operasional (OPEX): Perkirakan biaya rutin yang akan Anda keluarkan setiap bulan atau tahun, seperti:
* Biaya pakan babi (biaya terbesar).
* Upah karyawan.
* Biaya listrik dan air.
* Biaya obat-obatan, vitamin, dan vaksin.
* Biaya pemeliharaan dan perbaikan.
c. Proyeksi Keuntungan: Berdasarkan estimasi biaya dan harga jual babi di pasaran, buatlah proyeksi pendapatan. Dari sini, Anda bisa menghitung titik impas (BEP : Break-Even Point), yaitu kapan bisnis mulai menghasilkan keuntungan, dan waktu balik modal (Return on Investment).
Dengan menyelesaikan ketiga tahapan ini secara detail, Anda akan memiliki fondasi yang kuat untuk melanjutkan ke tahap pembangunan fisik. Siap?? Harus siap dong he he he…




