Manajemen babi dara (Gilt) adalah salah satu kunci utama keberhasilan dalam peternakan babi modern. Gilt adalah babi betina yang belum pernah melahirkan. Mereka adalah calon indukan yang akan membentuk masa depan populasi peternakan Anda.
Manajemen gilt yang buruk dapat menyebabkan produktivitas yang rendah, seperti jumlah anak yang sedikit, masalah kesuburan, dan masa hidup produktif yang pendek dan lain-lain. Oleh karena itu, program manajemen gilt harus dimulai sejak babi lahir hingga siap dikawinkan.
Berikut adalah tahapan-tahapan penting dalam manajemen gilt:
1. Seleksi Gilt
Proses seleksi adalah langkah awal yang krusial. Gilt harus diseleksi berdasarkan kriteria genetik dan fisik yang ketat.
a. Kriteria Genetik: Pilih gilt dari induk yang memiliki riwayat produksi baik, seperti jumlah anak yang banyak, tingkat kesuburan tinggi, dan sifat keibuan yang baik. Hindari memilih gilt dari induk yang sering mengalami masalah reproduksi.
b. Kriteria Fisik:
* Struktur Tubuh: Pastikan gilt memiliki kaki yang kuat dan lurus, punggung yang baik, serta postur yang tegap. Kaki yang lemah bisa menyebabkan masalah pincang di masa depan, yang akan mengurangi produktivitas.
* Organ Reproduksi: Periksa vulva, pastikan ukurannya normal dan tidak cacat.
* Jumlah Puting: Gilt harus memiliki minimal 12 puting yang fungsional (14-16 puting lebih baik) dan tersebar secara merata. Ini penting untuk memastikan semua anak babi mendapatkan susu yang cukup.
* Pertumbuhan: Gilt yang dipilih sebaiknya memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat dan bobot badan rata-rata hingga di atas rata-rata dari kelompoknya.
2. Pengelolaan Pertumbuhan dan Gizi
Setelah diseleksi, gilt harus dikelola secara terpisah dari babi potong untuk memastikan mereka tumbuh dengan baik dan siap untuk bereproduksi.
a. Pakan Khusus: Gilt tidak boleh diberi pakan yang sama dengan babi potong (finisher). Mereka membutuhkan pakan dengan nutrisi yang seimbang untuk mendukung perkembangan tulang, otot, dan organ reproduksi. Pakan ini harus mengandung protein, mineral, dan vitamin yang lebih tinggi.
b. Target Bobot dan Usia: Targetkan agar gilt mencapai bobot dan usia ideal saat dikawinkan. Secara umum, gilt dikawinkan pada usia sekitar 7-8 bulan (210-240 hari) dengan bobot sekitar 135-150 kg. Bobot dan usia yang tepat saat kawin akan memengaruhi jumlah anak yang dilahirkan.
3. Stimulasi dan Deteksi Birahi (Estrus)
Stimulasi birahi sangat penting untuk memastikan gilt siap dikawinkan pada waktu yang tepat.
a. Pajanan Boar (Boar Exposure): Pajanan terhadap babi pejantan (boar) adalah metode paling efektif untuk merangsang birahi. Babi pejantan memiliki feromon yang dapat memicu birahi pada gilt.
* Caranya: Tempatkan pejantan di dekat kandang gilt selama 15-20 menit setiap hari. Pastikan ada kontak fisik atau setidaknya kontak hidung ke hidung.
b. Deteksi Birahi: Pantau tanda-tanda birahi (standing heat) pada gilt, seperti:
* Berdiri diam saat punggungnya ditekan.
* Telinga tegak.
* Vagina bengkak dan kemerahan.
* Gelisah, nafsu makan berkurang, dan mencoba mendekati pejantan.
c. Waktu Kawin: Kawinkan gilt pada birahi ke-2 atau ke-3. Hal ini biasanya menghasilkan jumlah anak yang lebih banyak pada kelahiran pertama.
4. Aklimatisasi dan Biosekuriti
Aklimatisasi adalah proses penyesuaian gilt dengan lingkungan dan patogen yang ada di peternakan.
a. Karantina: Gilt yang baru dibeli dari sumber diluar kandang sendiri harus dikarantina selama 45-60 hari untuk memastikan mereka sehat dan bebas dari penyakit. Selama masa ini, kita harus melakukan pemeriksaan dan memantau perkembangan status kesehatannya.
b. Vaksinasi: Berikan program vaksinasi yang sesuai dengan penyakit endemik di wilayah Anda.
c. Biosekuriti: Jaga kebersihan kandang dan batasi kontak dengan hewan lain untuk mencegah penyebaran penyakit.
Demikian paparan singkat mengenai hal-hal yang dilakukan untuk mempersiapkan calon induk di peternakan babi.




